Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah serangkaian standar teknis yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia untuk memastikan mutu, keamanan, dan keandalan produk, layanan, dan sistem tertentu. Untuk bidang jalan dan jembatan, SNI mengatur standar teknis yang harus dipatuhi dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan infrastruktur jalan dan jembatan.
Beberapa SNI yang terkait dengan bidang jalan dan jembatan mungkin mencakup:
SNI 03-1732-2014: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
Standar ini mungkin mencakup persyaratan ketahanan gempa untuk jembatan dan struktur terkait di sepanjang jalur.
SNI 03-2847-2013: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Jembatan.
Standar ini fokus pada ketahanan gempa untuk struktur jembatan.
SNI 03-2489-1991: Perhitungan Struktur Jembatan Beton Bertulang dan Prategang.
Mungkin mencakup persyaratan perhitungan struktural untuk jembatan beton bertulang dan prategang.
SNI 03-7971-2013: Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
Meskipun terutama terkait dengan bangunan gedung, standar ini juga dapat memiliki implikasi untuk elemen-elemen struktural jembatan.
SNI 03-6487-2001: Persyaratan dan Cara Uji Tanah untuk Pondasi Bangunan Gedung dan Non Gedung.
Mungkin mencakup persyaratan dan cara uji tanah untuk pondasi jembatan.
Pastikan untuk memeriksa versi terbaru dari setiap SNI yang berkaitan dengan jalan dan jembatan, karena standar tersebut dapat mengalami pembaruan seiring waktu. Juga, perlu diperhatikan bahwa SNI dapat mencakup berbagai aspek, termasuk perencanaan, bahan, konstruksi, dan pengujian.
Apa Saja Yang Dibutuhkan Saat DCP Test?
Uji DCP adalah pengujian yang bertujuan khusus untuk mengukur daya dukung tanah dasar jalan di lokasi secara langsung. Pengujian daya dukung tanah dihitung melalui hasil DCP test, yaitu kedalaman ujung konus masuk ke dalam tanah (mm) setelah ditumbuk menggunakan palu geser pada landasan batang utamanya.
Daya dukung tanah biasanya dinyatakan dalam bentuk CBR atau California Bearing Rasio dalam bentuk %. Nilai DCP digunakan untuk mendapatkan beberapa informasi seperti di bawah ini:
- Informasi full depth pavement pada bagian jalan yang direncanakan untuk mendapatkan pelebaran jalan.
- Informasi tebal overlay di atas jalan aspal apabila tidak ada data Benkelman Beam.
- Informasi full depth pavement pada bagian jalan yang direkonstruksi.
- Informasi full depth pavement jalan baru.
Untuk melakukan DCP test diperlukan beberapa peralatan dan perlengkapan penunjang seperti di bawah ini:
- Palu geser dengan berat 8 kg dan memiliki tinggi jatuh sebesar 57,5 cm. Palu geser bergerak jatuh sepanjang batang baja dengan diameter 20 mm untuk memberikan tekanan pada landasan.
- Batang utama baja keras dengan diameter 20 mm dan panjang 100 cm yang sudah disambungkan dengan konus yang terbuat dari baja keras dengan sudut 60 derajat atau 30 derajat. Pada batang baja dibuat skala dalam mm untuk setiap ujung konus yang masuk ke dalam tanah.
- Hammer shaft (batang baja keras) berdiameter 20 mm dengan minimal 72 cm digunakan sebagai batang geser.
0 komentar: